Mujahidin berusaha membuat ladang jihad baru di Lebanon

LEBANON -Empat tahun lalu , Mohamed Khalaf adalah seorang pekerja bantuan di kalangan Muslim Sunni di kawasan termiskin Tripoli . Sekarang dia memimpin sekelompok pejuang yang melawan pasukan bersenjata yang setia kepada pemerintah Suriah.

Pemicu seperti Khalaf secara bertahap mendapatkan dukungan dari Muslim Sunni Lebanon yang mengangkat ia menjadi imam mereka.  arus utama Islam , sedang diserang oleh Syiah Alawit dan

pendukung Presiden Syiah Suriah Bashar al – Assad di Suriah . Hizbullah , dan kelompok pro – Assad utama di Lebanon , mengontrol kekuatan bersenjata paling kuat di negara itu . Penyebaran kekerasan mengikis otoritas negara dan mendorong Lebanon untuk ikut serta terlarut dalam peperangan.

” Kami tidak berharap itu (Peperanga) , tapi Hizbullah menyeret kita menuju perang , Khalaf mengatakan dalam sebuah wawancara di ruang tamunya , iya menerima dirinya diangkat menjadi imam untuk menghadapi konflik yang lebih luas.

Perang di Suriah telah mempertajam perbedaan agama di Timur Tengah , seperti jelasnya antara Arab Saudi dan Iran , dan masing-masing pendukung pasukan Sunni dan Syiah.

” Suriah sekarang ini terjatuh kedalam kekacauan yang kompleks,  yang akan segera menular ke Lebanon.

Bahkan dengan keseimbangan kekuatan militer Hizbullah dan sekutunya , bentrokan meningkat di kota-kota seperti Tripoli di utara dan Sidon di selatan , serta daerah di Lembah Bekaa dekat perbatasan dengan Suriah . Pada bulan Juni , orang-orang bersenjata yang setia kepada ulama Muslim Sunni Sheikh Ahmed al – Assir bertempur dengan pasukan Lebanon selama dua hari di dekat Sidon .

Di Tripoli , ledakan menargetkan Jumat jamaah di dua masjid meninggalkan 50 orang tewas dan 350 luka-luka pada 23 Agustus

Sebuah poster di salah satu masjid , di distrik El – Tabbaneh Bab , menggambarkan bagaimana konflik Suriah telah merambah ke masyarakat Lebanon .

Itu adalah salah satu lokasi pertempuran besar awal tahun ini , Karena Hizbullah mengirim anggota untuk mendukung pasukan Assad.

Khalaf , yang dikenal sebagai Abu Mounir , mengatakan dia yakin bahwa ketika konflik di Lebanon berhasil , ” akan ada uang untuk membeli senjata ” seperti Mujahidin di  Suriah yang telah mendapatkan bantuan dari Muslim Sunni. ” Kami tidak akan ditinggalkan sendirian , ” katanya .

Untuk saat ini , hal yang belum berhasil dicapai Mujahidin adalah untuk mencocokkan membuat  Hizbullah dan kekuatan militer membuat dan meladeni konflik lokal yang sedang berkembang menjadi perang habis-habisan, kata Sahar Atrache , Lebanon analis senior di berbasis di Brussels International Crisis Group , yang melacak konflik di seluruh dunia .

Sementara ” ada upaya kalangan Islamis Sunni untuk membangun kapasitas militer mereka di Lebanon, ” mereka saat ini hanya mampu menghadapi kelompok-kelompok pro – Suriah yang lebih kecil , katanya.

Dukungan dana untuk Mujahidin bersenjata di Bab El – Tabbaneh terbatas  sekitar $ 2.000 dan $ 10.000 untuk membeli peluru dan senjata ringan , kata Ahmed Nashar , 39 , yang juga memimpin sekelompok pejuang .

Hizbullah mengatakan tidak akan terseret ke dalam perang dalam kandang sendiri bahkan ketika berada di bawah serangan , termasuk bom mobil yang menewaskan lebih dari selusin makhluk syiah di benteng pertahanan pinggiran selatan Beirut pada bulan Agustus 2013.

Beberapa pendukung Hizbullah yakin bahwa keseimbangan kekuasaan akan menghalangi Muslim Sunni dalam membangun konflik di Lebanon ” Dalam perang seperti ini, Anda harus menang atau mendapatkan kepala anda dipotong ” salah satu pendukung , yang memberikan namanya sebagai Abbas Haider , kata  ” Mereka tahu bahwa mereka akan mendapatkan kepala mereka dipotong . ”

Seorang analis Timur Tengah yang berbasis di London di perusahaan riset IHS Inc Dia mengatakan Sunni di Suriah dan Libanon mungkin mendapatkan lebih banyak dukungan militer dari negara-negara Teluk yang sedang berusaha untuk mengimbangi persesuaian dengan AS dan musuh mereka , Iran .