Dan Jika Mereka Meminta Tolong Pada Kalian Dalam Urusan Dien

Mujahid_Di_Lebanon

Syekh Mujahid Ahmad Iman ‘Ali-hafizahullah-pernah mengeluarkan sebuah artikel menarik yang dirilis oleh Al-Kataib, dan kemudian diterjemahkan oleh milestones yang berjudul : “Dan Jika Mereka Meminta Tolong Pada Kalian Dalam Urusan Dien Maka Hendaklah Kalian Memberi Petolongan”. Berikut penjelasan beliau yang telah diringkas, semoga bermanfaat!

“….Dan Jika Mereka Meminta Tolong Pada Kalian Dalam Urusan Dien Maka Hendaklah Kalian Memberi Petolongan….” (QS Al-Anfal : 72)

Nabi Muhammmad SAW bersabda:

“Sesungguhnya seorang beriman kepada seorang beriman (lainnya) adalah seperti sebuah bangunan, mereka saling menguatkan antara satu sama lain”

Allah Azza wa Jalla mengatakan

“… Dan mereka tidak akan pernah berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu. Jika mereka sanggup …” {Surat Al-Baqarah ayat 217}

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya orang-orang kafir tidak akan berhenti memerangimu hingga mereka membuatmu meninggalkan Agamamu jika mereka mampu. Sehingga perang akan berlangsung antara Muslim dengan kafir hingga mereka memastikan bahwa orang-orang Muslim meninggalkan Agama mereka.

Dan ini semua adalah persoalan yang terjadi dalam ummat Islam. Sedihnya, sebagian besar orang Muslim tidak peduli atas apa yang mempengaruhi saudara-saudara Muslim mereka di belahan dunia lainnya.

Jadi, siapakah sebenarnya yang memulai perang dan memusuhi umat Islam?

Sebagian besar (orang Muslim) telah dicuci otaknya oleh orang kafir ke dalam pemikiran bahwa itu bukanlah Islam yang sedang diperangi melainkan Teroris (Mujahidin), dan siapakah sebenarnya yang menghendaki dan dapat menciptakan kedamaian?

Kedamaian tegak karena orang-orang Muslim menyetujui untuk diperintah dengan Syari’at Allah. Dan inilah alasan mengapa Allah (SWT) menaruh Syari’at-Nya dalam tempat(nya); sehingga kita menjadi pengikutnya. Sehingga dengan mengikuti Syari’at Allah (SWT) kita akan mencapai kedamaian.

Orang-orang kafir adalah kaum yang membawa kehancuran pada perdamaian, yang berdiri di atas dua prinsip: Kitabullah dan Sunnah Nabi (SAW). Dan adalah penegakan atas dua prinsip ini semua yang mana  para kuffar memerangi kita (kaum Muslimin) di seluruh dunia.

Bagaimana Caranya Memberikan Pertolongan?

“Seorang Mukmin terhadap mukmin yang lain adalah seperti sebuah bangunan di mana bagiannya saling menguatkan bagian yang lain.” (Shahih Muslim no. 4684)

Dalam sebuah bangunan; sebuah blok menguatkan blok lainnya hingga bangunan menjadi kokoh. Jadi setiap Muslim harus mengambil sebuah bagian dalam perang ini yang mana menjadi perang melawan Islam dan kaum Muslimin. Ia harus memainkan perannya secara efektif sebagai  (bentuk) untuk menolong Agama Allah (SWT).

Jalan pertama adalah dengan memanggul senjata dan menghadapi musuh yang telah menyerbu negri Islam. (Jadikan) itu merupakan  negeri yang dapat anda jangkau, seperti Afghanistan, Yaman, Iraq,  maka Anda dipersilakan (Berjihad ditempat tersebut). atau jika engkau dapat memperoleh negeri mana saja dimana disana adalah sebuah darul kufri, dalam perintah (dengan tujuan) untuk menolong saudara-saudara Muslim anda, itu semua adalah baik. Dan hal tersebut adalah atasmu (hakmu) untuk meminta Allah (SWT) untuk menerima perbuatanmu (Amalanmu) dan hal ini jelas sebagaimana yang Allah katakan kepada kita:

“Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah …” {Surat An Nisa ayat 75}

Jadi ayat ini adalah jelas bahwa Allah (SWT) bertanya kepada kita mengapa kita tidak berperang di jalan Allah. Dan berperang sebagai bantuan untuk Muslimin yang lemah itu semua.. Kita harus membuat sebuah usaha untuk mengangkat senjata dan menghadapi para kuffar dalam perang ini. Dimana mereka telah menargetkan setiap Muslim yang berpegang kepada Al-Qur’an dan Sunnah.

(Para Ulama) haruslah melakukan (Jihad) sehingga ketika para Muslimin tertindas, sebagaimana (yang terjadi) bahwa kaum Muslimin dikeluarkan secara paksa dari rumah mereka ke negeri lain untuk ditindas. dan para ulama diam mengenai hal tersebut, kita telah membuat darah Muslimin (menjadi) sangat murah namun menghargai darah kuffar sebagai barang berharga. Sehingga hal tersebut merupakan kewajiban kita untuk menegakkan Jihad dimanapun kita melihat kuffar yang merupakan musuh kita.

Jika anda tidak dapat datang menuju tanah Jihad, dan disana kuffar yang memerangi Islam dekat dengan anda, Hal tersebut adalah kewajibanmu untuk beraksi dalam cara apapun yang memungkinkan untuk memeranginya dan Allah adalah saksimu. Allah (SWT) adalah  yang tau apa yang anda mampu lakukan.

Cara kedua untuk menolong saudara-saudaramu adalah dengan kata-kata kita. Kata-kata sangatlah efektif, disana banyak orang yang tidak mengetahui apakah (arti) kebenaran. Sehingga itu adalah kewajiban setiap orang dari kita untuk menunjukkan kebenaran dan memiliki pengikut. Allah Subhanahu wata’ala mengatakan kepada kita :

“Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah semangat para mukmin (untuk berperang). …” {Surat An Nisaa ayat 84}

Lihatlah, bagaimana Allah mendorong kita bahkan dalam situasi dimana kondisi Jihad seperti itu, dimana tidak seorangpun yang menjawab (seruan jihad). Seruan Jihad kecuali engkau (seorang diri), kemudian ketahuilah bahwa Allah telah mewajibkan hal itu (Jihad) semata-mata atas engkau; Jadi maju terus dan berperang sesuai dengan kemampuanmu. Atau jika engkau tidak dapat menyandang senjata, kemudian kobarkanlah semangat (orang-orang Mukmin) yang lain untuk melakukannya (ber Jihad).

“… Kobarkanlah semangat para mukmin (untuk berperang). Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang kafir itu….”  {QS An Nisaa: 84}

Sehingga engkau memiliki situasi dimana engkau pergi keluar untuk berperang (BerJihad) seorang diri atau engkau menginspirasi (mengobarkan semangat) yang lain untuk (berJihad). Dan jangan lupa bahwa…Allah yang Maha Kuat Kekuatannya dan Maha Kuat Hukumannya.

Dan Allah Subhanahu Wata’ala dalam ayat yang lain memberitahukan kita:

“Oh  Nabi (Muhammad SAW) doronglah orang-orang  mukmin (untuk berperang).”

Dorongan disini adalah diketahui semua orang (jelas). Ketika Nabi SAW hidup, ia menginspirasi (mengobarkan semangat) orang-orang Mukmin dan seterusnya juga pergi dan bertarung dengan dirinya sendiri.

Ketika kita membawa hal ini dalam buku-buku sirah, hal tersebut menjadi dorongan untuk kita. Dan kita mendapatkan sebuah contoh yang baik dari Nabi SAW. Hal ini adalah sebuah contoh dan dorongan untuk kita oleh Nabi SAW Dalam jalan apa? Dalam jalan kita telah mempelajari bahwa Ia ( Rasulullah SAW) telah berdiri dengan kuat (Mengazamkan diri) menghadapi para Kuffar.

Ia berdiri dan memerangi para kuffar. Sehingga, Allah SWT mengatakan pada kita untuk mendorong saudara-saudara kita untuk berperang. Nabi SAW ditanya dalam sebuah hadits shahih

“Jihad macam apakah yang Terbaik?”

Ia (Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam) menjawab :  “Jihad yang paling utama adalah menyatakan kebenaran dihadapan penguasa yang jahat” (HR.Abu Daud dan at-tarmizi).

Sehingga orang-orang Mukmin harus bangkit dan mengatakan kebenaran. Bahkan walaupun mereka memiliki pemimpin yang zalim dan disana merupakan sebuah kemungkinan bagi nya untuk membunuhmu.

Dan itu adalah mengapa Nabi (SAW) mengatakan hal tersebut adalah Jihad yang terbaik.

Jadi kami menasehati dan meminta ulama yang beriman yang membela kebenaran. Untuk bangkit diatas kebenaran, tidak peduli apa akibatnya. Mereka harus memanggil seorang penindas, (dengan sebutan) seorang penindas. Dan menyebut seorang kafir (dengan sebutan) Kafir dan menyebut kafir yang menyerang (penjajah) dengan sebutan seorang penjajah kafir dan mendeklarasikan Jihad atasnya.

Oleh karena itu, jalan kedua membantu saudaramu adalah dengan (melakukan) berda’wah sehingga sebagai dorongan (bagi generasi) muda untuk pergi keluar dan berperang (Jihad).

Dan untuk saudari-saudari kami, para ibu, orang tua kami; mereka semua yang boleh jadi lemah dan sakit dan tidak dapat untuk datang, Jalan (untuk mereka adalah) mereka dapat mengobarkan semangat yang lainnya dengan menyebarkan berita-berita Mujahidin. Atau dengan menyebarkan laporan berkala dan video-video tentang Jihad.

Semua ini jatuh (termasuk) di bawah kategori “Mengobarkan semangat orang-orang Mukmin”

Jalan  ketiga , Untuk menolong saudaramu adalah dengan menyediakan bantuan material. Allah Subhanahu Wata’ala memberitahukan kita dalam Surat As Saff:

“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu…” {Surat As Saff ayat 10-11}

Jadi, Berperang menggunakan harta kita adalah bagian dari Jihad. Allah Subahanahu Wata’ala mengatakan :

 “…. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya” {Surat As Saff ayat 11}

Jadi tidak seorangpun dapat memberitahukan pada kita sebaliknya dalam sebuah perkara yang telah Allah nyatakan menjadi perbuatan yang terbaik. Tidak, sungguh tidak. Allah (SWT) telah mengatakan hal tersebut adalah hal yang terbaik dan kita akan berpendirian dengan Kata-kata-Nya. Bahwa memerangi para Kuffar adalah hal terbaik untuk kita, untuk Islam, untuk Agama kita dan kehidupan dunia.

Allah (SWT) juha telah menyatakan dalam sebuah ayat dalam Surat At-Tawbah:

“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa berat…” {Surat At-Taubah ayat 41}

Bahkan jika kau berada dalam situasi sulit, cobalah (dengan) yang terbaik dari dirimu untuk terus maju berjihad

“…berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah…” {Surat At-Taubah ayat 41}

Jadi, ayat ini sangat jelah bahwa Jihad membutuhkan bantuan materi.

Seseorang yang mampu untuk datang dan berperang dengan jiwanya dan hartanya berada dalam suatu status yang tinggi. Dan seseorang yang tidak dapat untuk datang namun menggunakan kekayaannya sehingga Mujahidin dapat berperang, Juga dipertimbangkan telah berpartisipasi dalam Jihad. Karena Jihad berdiri diatas dua pondasi : Bantuan materi dan Jiwa.

Allah juga telah menyebutkan dalam ayat ini:

“…. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” {Surat At-Taubah ayat 41}

Lihatlah cara Allah mengulang-ngulang “……itu adalah lebih baik bagimu” itu bukanlah untuk orang yang duduk dan mengejar kehidupan duniawi. Sementara itu Masyarakat Islam dihinakan oleh para kuffar. Orang-orang Muslim tertindas dan dihinakan disetiap sudut bumi. Dan Jihad –yang mana merupakan (Satu-satunya) cara yang pantas untuk mengangkat ketertindasan ini, terhalang oleh para ulama tersebut.

Sehingga waktunya telah datang bagi generasi muda untuk berdiri demi kebenaran. Setiap pemuda harus merasakan bahwa ia memiliki sebuah kewajiban dihadapan Allah (SWT) untuk pergi keluar dan menolong ummat Muslim.

Jalan yang ke empat, Setelah melihat jalan yang pertama, yang mana menggunakan senjata. Kedua, yang mana melakukan da’wah dan mendorong manusia untuk pergi Jihad, Jalan yang ketiga yang mana menyumbangkan kekayaan untuk Jihad. Semua itu telah disebutkan dalam Al-Qur’an sebagaimana yang telah kita lihat.

Jalan yang ke empat adalah dengan menolong saudara-saudara Muslimin, paling sedikit dengan berdoa. Jangan lupakan mereka dalam doa mu. Allah Subhanahu wata’ala mengatakan:

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku…” {Surat Al-Baqarah ayat 186}

Jadi kami mendorong kaum Muslimin kami untuk berdoa untuk Mujahidin, Dan untuk berdoa Agar Allah memberi mereka Tawfiq dan kemenangan melawan musuh-musuh kaafir mereka. Dan Nabi Sallallahu alaihi wasallam. Mengatakan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim:

“Doa seorang muslim untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya adalah mustajabah (dikabulkan). “

Kemudian Nabi SAW bersabda :

Di atas kepalanya ada malaikat penjaga, setiap kali dia mendoakan saudaranya dengan kebaikan maka malaikat penjaga tadi berkata, “Amin dan untukmu yang semisal itu juga.” (HR. Muslim)

Jadi, jika kau berdoa pada Allah (SWT) agar memberika saudaramu (Mujahidin) kemenangan dan kehormatan, malaikat juga berdoa pada Allah untuk memberikanmu kemenangan.

Saudara-saudara Muslim ku, hal terakhir dalam memberikan bantuan, adalah untuk semua Muslimin agar bersatu.

Dan hal ini telah ditegaskan oleh Nabi (SAW) yang mengatakan:

“Perumpamaan kaum mukminin dalam hal kasih sayang dan saling mencintai di antara sesama mereka adalah bagaikan satu tubuh. Jika salah satu anggotanya mengaduh maka seluruh tubuh merasa demam dan tak bisa tidur.”

Hal ini adalah bagaimana ummat Muslimin seharusnya. Sehingga jika penderitaan mempengaruhi kaum Muslimin dimanapun di (seluruh) bumi. Kemudian kau harus memiliki perasaan bahwa ia adalah saudara Muslim mu dan kau harus menolongnya.

Kau harus merasakan kesakitan atas kerugian yang menimpanya dan berbahagia dengan kebaikan yang datang kepadanya. Sebaliknya adalah engkau akan berada diantara para munafik, jika engkau merasakan kesenangan atas kesengsaraan yang menimpa saudara-saudara Muslim-mu. Dan memperoleh ketidak senangan ketika mereka (Muslimin) berbahagia, kemudia ini adalah sebuah tanda kemunafikan dalam hati. Dan kita meminta pada Allah (SWT) untuk menjaga kita dari kemunafikan.

Sehingga kita harus bersatu sebagai sebuah Ummat. Jika Ummat terhinakan oleh para kuffar kita harus merasa terhina. Jika ada bagian dari Umat Islam telah diserang kemudian kita harus merasakan sebagaimana jika kita adalah orang-orang yang diserang.

“….Dan Jika Mereka Meminta Tolong Pada Kalian Dalam Urusan Dein Maka Hendaklah Kalian Memberi Petolongan….” {Surat Al Anfal ayat 72}

Wallahu’alam bis showab…

Related

Muslim Pedia 7248241824057911797

Posting Komentar

emo-but-icon

Archive

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item