Skenario Setelah ISIS Giliran Jabhah Nushrah yg di Gilas

Habis ISIS Giliran JN Dilibas, Ini Skenarionya
Islamic state of iraq and sham
Kuwait – Harian Al-Rai, sebuah media Kuwait mendapatkan sebuah bocoran dokumen dari 
seorang perwira intelijen yang menyatakan bahwa konflik antara pejuang oposisi di Suriah sangat menguntungkan Barat.
Seperti dikutip kiblat.net dari laman ardalrebat.net, dalam dokumen tersebut disebutkan bahwa salah satu poin penting yang menguntungkan bagi dunia Barat, terkait tragedi Suriah adalah ‘pertikaian’ yang terjadi antara dua elemen penting yang disebut dekat dengan Al-Qaidah, yakni Jabhah Nusrah dan Daulah Islam Irak dan Syam (ISIS).
“Pertikaian ini disinyalir juga akan membuat para foreign fighters(pejuang asing, red) yang berjuang di Suriah akan pergi meninggalkan Suriah dan kembali ke negera mereka setelah melihat konflik tersebut,” tulis laman ardalrebat pada Senin, 13 Januari 2014.
Dalam dokumen tersebut juga dijelaskan bahwa perlawanan yang dilakukan oleh aliansi pejuang revolusi terhadap Al-Qaidah tidak terjadi begitu saja, tapi ini merupakan sebuah rencana yang sudah menjadi agenda internasional. Terutama, setelah mereka membatasi ruang gerak tandzim-tandzim (non Al-Qaidah, red) yang berjihad di Suriah dan menyuruh mereka bergabung dalam satu wadah perlawanan menentang rezim Bashar Assad dan sekutunya. Sehingga, bisa mendesak Bashar ke meja perundingan dan memintanya untuk turun dari tampuk kekuasaannya. Jika hal itu terjadi, maka mereka akan mendapat dukungan penuh dari dunia internasional. Dengan catatan, mereka berhasil menghabisi setiap gerakan jihad di Suriah yang berafiliasi ke Al-Qaidah.
Menurut bocoran intelejen itu, rencana strategi perlawanan hari ini difokuskan kepada ISIS dan menyuruh para pejuang asing kembali ke negara mereka, baik atas kehendak mereka masing-masing ataupun dengan pemaksaan melalui senjata, baik dibunuh maupun ditawan.
Berikutnya, Jabhah Nusrah yang sebagian anggotanya terdiri dari pejuang lokal akan dipaksa tunduk dibawah pemerintahan baru Suriah yang merupakan representasi dari keinginan sebagian besar rakyat Suriah. JN juga akan dipaksa untuk meninggalkan proyek-proyek Al-Qaidah, jika mereka tidak mau, maka akan dihabisi sebagaimana ISIS hari ini.
Adapun, kesepakatan dari hasil peperangan melawan ISIS masih belum diputuskan. Barat masih melihat kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dari perlawanan ISIS hari ini, setelah penyerangan jilid pertama terhadap mereka tuntas. Barat akan terus mendukung Jabhah Islamiyah dengan segala kekuatannya, apabila mereka tetap mengikuti garis komando. Seiring dengan berjalannya waktu, Suriah akan melahirkan tokoh-tokoh politik baru yang merupakan representasi dari rakyat Suriah. Berbeda dengan para politisi hari ini. Karena pada dasarnya, rakyat Suriah akan menginginkan politisi yang merepresentasikan hak-hak mereka di pemerintahan setelah perang berakhir.
Perihal akan condongnya Jabhah Islamiyah mengikuti proyek Al-Qaidah, hal tersebut tidak terlalu mengkhawatirkan bagi musuh. Karena pada dasarnya anggota Jabhah Islamiyah adalah dari kalangan ‘salafi’ yang keberadaan mereka tidak akan membahayakan Barat. Menurut bocoran itu, mereka adalah orang-orang yang menghargai perbedaan keyakinan. Mereka sama halnya dengan negara-negara Teluk lainnya.
“Yang penting bagi kita (Barat, red) terus menjaga agar mereka tidak keluar batas. Pada dasarnya Jabhah Islamiyah hanya menginginkan keadaan Suriah kembali stabil dan mengantisipasi pemerintahan agar tidak jatuh kembali ke tangan pengikut Bashar Assad dan mempersilahkan semua pihak berkontribusi dalam pemerintahan,” tulis laman berita itu lagi.

Related

Suriah 5695915814009062347

Posting Komentar

emo-but-icon

Archive

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item