Jihad Suriah Memotivasi Ahlus Sunnah di Lebanon Untuk Bangkit

Jihad Suriah Memotivasi Ahlus Sunnah di Lebanon Untuk Bangkit
Beirut - Revolusi dan Jihad Suriah yang semakin membara telah memberikan dorongan bagi Ahlus
Sunnah di Lebanon untuk tumbuh dan bangkit mengikuti jekak yang sama. Ia membawa api semangat untuk memperluas perlawanan Ahlus Sunnah terhadap penindasan rezim Syiah Iran dan kaki tangannya di Lebanon, yaitu Milisi Syiah Hezbollah.
Seperti yang dikatakan oleh Amir Jabhat al Nusrah li Ahli Syam, Syaikh al Fatih Abu Muhammad al Jawlaniy dalam wawancaranya dengan Channel TV al Jazeera Desember 2013 lalu. Bahwa Ahlus Sunnah di Lebanon ditindas oleh Milisi Syiah Hezbollah, dan meminta pertolongan Mujahidin untuk melawan.
Dalam beberapa pekan terakhir, basisi Hezbollah di Selatan Beirut yang ketat akan penjagaan berhasil ditembus oleh Mujahidin dengan hantaman bom beberapa kali. Puluhan orang tewas dan ratusan luka-luka , termasuk diantaranya tokoh-tokoh penting di Kedutaan Iran, pejabat Iran sendiri, hingga komandan tinggi Milisi Syiah Hezbollah.
Serangan-serangan itu sebagai pembalasan untuk Hezbollah yang ikut campur di Suriah dengan memposisikan diri sebagai pendukung dan pembantu rezim Bashar Assad, mempertahankan rezim Damaskus melawan kelompok-kelompok perlawanan yang notabene adalah Ahlus Sunnah.
Selain itu, Hezbollah juga diduga kuat melakukan aksi pembunuhan terhadap tokoh-tokoh Sunni Moderat.Diantaranya pada 27 Desember, pembunuhan tokoh Sunni yang sangat anti dengan rezim Assad dan Lebanon, Mohammed Chatah dengan menggunakan bom.
Chatah merupakan penasihat Saad Hariri, pemimpin Gerakan Masa Depan, partai utama Sunni di Lebanon yang sebelumnya juga mengalami percobaan pembunuha oleh Hezbollah.
Tindakan agresif Hezbollah yang ingin menghabisi gerakan Sunni moderat justru akan mendorong gerakan Jihadis muncul ke permukaan, menjadi alternatif utama perlawanan terhadap Syiah di Lebanon.
“Aksi-aksi Hezbollah itu menyulut kemarahan Muslim Sunni Lebanon, dan membuka kesempatan bagi dua kelompok Jihad Internasional terkait al Qaeda untuk masuk ke dalam negara tersebut,” kata Analis Timur Tengah, Alexander Corbeil dalam sebuah laporan oleh Beirut Center.
Dua kelompok itu adalah Jabhat al Nusrah fii Luban dan Daulah Islam Iraq wa Syam (ISIS).
Jabhat al Nusrah menggunakan teknik lama dengan membentuk cabang kelompok baru di Lebanon. Sementara Daulah Islam Iraq dan Syam, menggunakan gaya khas yang hanya dimiliki olehnya dengan membentuk jaringan loyalis antar suku-suku yang berbai’at padanya, sehingga ia tak perlu membuka dan menidrikan cabang kelompok baru dan nama baru.
Operasi militer pertama ISIS pada akhir Desember bahkan dilakukan oleh putra seorang tokoh suku ternama di Lebanon, yaitu Qotaiba Mohammad al Satem dari wilayah utara Wadi Khaled, di Akkar.
Sumber mengatakan bahwa ayah Satem adalah Imam Masjid Ahlus Sunnah di Wadi Khaled dan dikenal teguh menentang rezim Suriah. Sumber menambahkan bahwa Satem adalah seorang mahasiswa teknik di Lebanon International University di Koura.
Jihad Suriah sudah barang pasti akan tumpah hngga ke Lebanon, mendestabilisasi negara Mediterania yang kini juga dihuni oleh lebih dari 1 juta pengungsi Suriah tersebut.
Terlebih menyaksikan kepemimpinan pemerintah Lebanon yang hipokrit dan lebih cenderung keberpihakannya pada Syi’ah. Redaktur al Arabiyya pada Desember 2013 lalu, menurunkan laporannya bahwa Pemerintah Lebanon tengah dijajah secara legal oleh Hezbollah.

Related

Suriah 9010688854710714218

Posting Komentar

emo-but-icon

Archive

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item