FSA Bantah Siap Bergabung dengan Tentara Asad Perangi ISIS
http://ligoislam.blogspot.com/2013/12/fsa-bantah-siap-bergabung-dengan.html
kesediaan FSA bergabung dengan pasukan Bashar Al Asad memerangi brigade pejuang yang terkait dengan organisasi Al Qaidah. Ia menegaskan bahwa berita tesebut tidak benar sama sekali.
Dilansir eldorar.com, Rabu (4/12), Miqdad menegaskan dalam wawancara dengan televisi Rusia Taday bahwa Jendral Salim Idris tidak pernah mengeluarkan pernyataan sama sekali yang menunjukkan bahwa FSA siap bertempur bersama pasukan Asad melawan Al Qaidah.
“Tidak ada penyataan dari Jendral Salim Idris yang menunjukkan FSA akan bertempur bersama pasukan Asad memerangi Al Qaidah” tegasnya di Istanbul, Turki, seraya menambahkan bahwa berita-barita tersebut tidak benar sama sekali.
Miqdad mengatakan bahwa Jendral Salim Indris tidak menyebutkan kelompok manapun dalam pernyataannya yang dipelintir oleh media Barat tersebut. Ia menunjukkan bahwa yang dikatakan pemimpin FSA itu hanyalah, ‘Kami akan memerangi setiap orang yang memerangi rakyat Suriah, siapa pun orangnya’. “Bisa jadi mereka (yang memerangi rakyat Suriah) adalah Brigade Abu Fadl Al Abbas, Hizbullah atau kelompok-kelompok yang terkait dengan Al Qaidah” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan langsung oleh Jendral Salim Idris, pemimpin FSA. Kepada Al Arabiya, Idris menegaskan bahwa semua yang diberitakan dari majalah Times adalah kebohongan dan mengada-ada.
“Kami tidak mungkin bergabung dengan tentara rezim karena mereka adalah tentara penghianat bangsa dan masyarakat” tegasnya, sebagaimana dilansir alarabiye.net, Rabu malam.
Ia menambahkan, setelah rezim Asad lengser, di Suriah akan dibentuk tentara kesatuan nasional dari berbagai faksi pejuang oposisi yang tidak akan menodai darah rakyat Suriah dan memerangi setiap orang yang memerangi rakyat Suriah, meskipun itu adalah FSA.
Sebagaiman santer diberitakan media-media barat, komandan FSA, Salim Idris, menyatakan siap bergabung dengan pasukan rezim untuk memerangi Al Qaidah di Suriah. Meskipun berita itu diturunkan oleh berbagai media, namun sumber yang mereka nukil adalah dari majalah Times Inggris.
