Syaikh Abu Muhammad Al Jawlaniy : Jabhat Al Nusrah Dimulai Hanya Oleh 8 Orang Mujahid Saja

Syaikh Abu Muhammad Al Jawlaniy : Jabhat Al Nusrah Dimulai Hanya Oleh 8 Orang Mujahid Saja
Pernyataan fantastis itu diungkapkan oleh Amir Mujahidin Jabhat al Nusrah, Syaikh Abu Muhammad al Jawlaniy –hafidzohullah-, di tengah-tengah wawancara bersama Channel TV Al Jazeera yang ditayangkan secara utuh pada Kamis (19/12/2013). Allahu Akbar!

Dalam interview tersebut, Syaikh al Jawlaniy menuturkan, ia bersama 7 orang Mujahid lainnya memulai kinerja Jabhat al Nusrah pada bulan Ramadhan 2011. Mereka memulai operasi penyerangan pada 27 Desember 2011, menargetkan pasukan keamanan rezim Suriah di Damaskus dan Deir al Zour.
Lebih lanjut, Syaikh mengatakan bahwa Jabhat al Nusrah banyak terinspirasi dari strategi-strategi penyerangan Mujahidin Daulah Islam Iraq. Dimana mereka hanya memerlukan sedikit personil, tapi bisa melancarkan penyerbuan di area yang luas.
Ia menyebut 3 sasaran utama Jabhat al Nusrah yang menjadi pilar penopang penting rezim Assad, yaitu tentara Nushairiyyah, dinas-dinas keamanan rezim, dan para pejabat pemerintah Suriah. Dengan menghancurkan ketiga target tersebut, akan melemahkan kekuatan dan mempercepat keruntuhan rezim Bashar Assad.
Pada akhirnya, strategi demikian tidak akan membutuhkan jumlah personil yang banyak, sehingga Jabhat al Nusrah bisa lebih fokus pada peningkatan kualitas tempur para prajuritnya.
Bermula dari 8 orang termasuk Syaikh al Jawlaniy, kini Jabhat al Nusrah telah berkembang menjadi salah satu kelompok Mujahidin Suriah paling tangguh dan berpengaruh, dengan jumlah personil mencapai puluhan ribu. Mereka tersebar merata di setiap Provinsi di Suriah. Allahu Akbar!
Dalam keterangannya terhadap al Jazeera, Syaikh al Jawlaniy enggan menyebutkan jumlah pasti dari pasukannya. Sumber Intelijen memperkirakan estimasi jumlah personil Jabhat al Nusrah bisa mencapai sekitar 20.000 orang Mujahid, setingkat di bawah Daulah Islam Iraq dan Syam.
Lebih dari itu, kini Jabhta al Nusrah tak hanya sekedar sebuah gerakan militer. Ia meluaskan sayapnya hingga ranah pelayanan masyarakat, baik sosial, pendidikan, hingga hukum.
Syaikh al Jawlaniy menyebutkan, bahwa Jabhat al Nusrah kini telah memiliki 3 Komite Syari’ah yang terletak di wilayah Utara, Timur dan Selatan Suriah. Komite Syari’ah tersebut diatur oleh Mujahid lokal, mengurusi betbagai bidang diantaranya keamanan, obat-obatan dan distribusi makanan.
Subhanallah, ini mengingatkan kita pada Mujahidin Jama’ah Tauhid wal Jihad Iraq yang dipimpin oleh Syaikh Abu Mush’ab az Zarqawiy –rahimahullah-. Mereka mulai berjihad hanya dengan jumlah 17 orang Mujahid sebagaimana yang dikatakan oleh Syaikh Usamah bin Ladin dalam salah satu ceramahnya.
Sepeninggal Syaikh az Zarqawiy, Jama’ah Tauhid wal Jihad yang kemudian bertransformasi menjadi Tandzim al Qaeda Iraq memiliki 10.000 pasukan. Ia lantas melebur dengan kelompok Mujahidin lainnya menjadi Daulah Islam Iraq. Dan kini mereka lebarkan sayapnya menjadi Daulah Islam Iraq dan Syam dengan lebih banyak kemajuan.
Inilah Mujahidin, jumlah sedikit bukanlah sebuah masalah. Jumlah sedikit juga tak selayaknya digunakan sebagai alasan bagi kita mengudzur kewajiban berjihad, dan mengkategorikan umat masih berada dalam masa tertindas dan lemah.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.”[QS Al Baqarah 249]
Tengoklah pasukan Tholut dengan 300-an pasukan mujahidin, sukses melawan pasukan Jalut. Tengoklah Tentara Badr, jumlahnya 300-an mujahid, menang melawan 1000-an kafir Quraiys.
Semua keajaiban di masa-masa kenabian tersebut harusnya sudah lebih dari cukup untuk kita ambil hikmahnya dan bersegera bangkit. Dan semua kisah-kisah menakjubkan Mujahidin di akhir zaman ini sepatutnya sudah lebih dari cukup untuk menguatkan pun memantapkan keyakinan kita tersebut.

Related

Muslim Pedia 4103169914065403865

Posting Komentar

emo-but-icon

Archive

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item