Kenalan Yuk Dengan Mujahidin Al-Qassam

Palestina memiliki tentara yang tidak kalah kelas jika dibandingkan dengan SAS milik UK atau Amerika dengan Navy Sealnya, mereka (tentara palestina) berani mati, Kelompok pemberani itu Bernama Brigade Izzuddin Al-Qassam atau lebih dikenal sebagai Al-Qassam yang sangat ditakuti oleh penjajah Zionis.
Al-Qassam, adalah sayap dari pemerintahan Hamas, para pendirinya adalah pejuang Palestina di tahun 1984 seperti Sheikh Ahmad Yassin, Dr. Ibrahim Al-Maqadema dan Sheikh Salah Shehada.

Asal muasal nama Al-Qassam terinspirasi dari nama seorang pejuang yang syahid di dekat kota Jenin pada tahun 1935, bernama Izzuddin Al-Qassam.


seorang penulis di Gaza ingin meliput dokumen rahasia pernah dijemput oleh pemerintah Gaza, yaitu Hamas, untuk mendatangi dan melihat pusat latihan Brigade Al-Qassam untuk menonton satu strategi latihan serangan brigade Al-Qassam. Diketahui, kesempatan menonton latihan itu jarang sekali dibuka kepada rakyat Palestina apalagi lagi orang luar.
Penulis diberi informasi oleh komandan yang tidak mau dikenali atas tujuan keselamatan. Beliau berkata, brigade elit itu beranggotakan pemuda berusia 30 tahun dan ke bawah saja.
“Tujuan utama didirikannya Al- Qassam adalah untuk mempertahankan tanah suci Palestina dari penjajahan Zionis yang zalim, membebaskan tanah Palestina dan seluruh tanahnya yang dirampas di Tepi Barat serta memantapkan semangat jihad dalam kalangan orang Palestina,” katanya.
Ketika ditanya jumlah tentara Al-Qassam pada masa ini, komandan tersebut yang pada mulanya enggan menjawab memberitahu, jumlahnya sekitar 25,000 orang.
Peraturan ” Brigade Al-Qassam “.
“Peraturan kami yang paling ketat ialah setiap tentara mesti sholat lima waktu sehari secara berjamaah,” ujarnya.
Tambah beliau, Al-Qassam juga mempunyai skuad wanita tetapi bukanlah barisan yang paling penting.
“Kami menggunakan wanita apabila keadaan memaksa. Contohnya, pernah tentara kami dikepung oleh tentara Israel dalam sebuah masjid. Kami mengantar tentara wanita untuk masuk ke dalam masjid untuk menyerahkan baju lain kepada anggota yang terperangkap. Kemudian mereka keluar seperti orang biasa.
“Walaupun kami kehilangan tiga wanita dalam operasi itu, kami tetap berjaya karena begitu ramai askar yang dapat diselamatkan,” katanya.
Sudah menjadi perkara biasa apabila kedengaran letupan dan bunyi tembakan di Gaza bukan karena serangan tentara Israel sebaliknya sesi latihan Al-Qassam.
“Di daerah Al-Zaytun, tentara Israel hanya memerlukan 10 menit untuk memasuki tanah Gaza dengan Tank. Oleh karena itu, kami terpaksa bersiaga setiap saat,” kata seorang tentara Al-Qassam.
Brigade ini juga terkenal dengan roket Al-Qassam, roket artileri buatan sendiri yang dikeluarkan dalam tiga model sepanjang tahun 2001 hingga 2011. Roket itu ditembak dari Gaza dan sering membawa kemusnahan yang dahsyat sehingga media Israel memberitakan setiap roket yang memasuki Semenanjung Barat sebagai Qassam.
Penulis disajikan dengan satu demonstrasi selama lima menit dengan 20 tentara yang memainkan pelbagai peran. Demo teknikal itu memperlihatkan dua kumpulan yang menyerang sebuah rumah kosong sedangkan sebuah kumpulan lain bertindak sebagai pasukan bantuan. Satu lagi pasukan akan memastikan tiadanya bantuan daripada tentara musuh (Israel).
Demonstrasi itu menggunakan peluru hidup, bom tangan, mesingan, senapang AK-47 dan granat. Demonstrasi itu cukup membuktikan betapa hebatnya generasi muda ini dan wajarlah tentara Israel sebanyak 700,000 orang cukup gentar dengan Al-Qassam.
Sesudah sesi latihan itu, kesemua tentara tersebut berkumpul dan bersujud syukur – satu amalan penting setiap kali sesudah satu peperangan melawan tentara Zionis.
Penulis juga dibawa berjumpa dengan beberapa tentara Al-Qassam sebelum mereka bergegas untuk menunaikan solat Asar. Namun, penulis diberitahu rakaman gambar tidak dibenarkan karena ingin merahasiakan identitas setiap anggota mereka.
Penulis terkejut apabila mereka membuka topeng hitam mereka, kesemuanya mempunyai muka bersih dan bersinar, jelas nampak keikhlasan untuk menjadi tentara Islam yang tidak takut mati.
Salah seorang tentara bertanyakan negara asal penulis dan apabila disebut Malaysia, beliau menjawab: “Tanah ini milik kamu juga.”
Sejak Intifada pada tahun 2000, sebanyak 800 askar Al-Qassam telah mati syahid. Bahkan apabila seseorang tentara Al-Qassam pulang daripada peperangan, mereka sering akan bertanyakan kepada diri sendiri – ‘Mengapakah saya tidak syahid?’
source: Tentara Fisabillillah (Bangkitlah Wahai Umat Islam)

Related

Save Palestina 5136480670484105258

Posting Komentar

emo-but-icon

Archive

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item