Rakyat Pakistan Kembali Berdemo Menentang Serangan Drone

Jhad YamanKarachi – Ribuan demonstran Pakistan telah menggelar protes terhadap serangan pesawat tak berawak AS di kota selatan negara itu, Karachi.
Pada hari Minggu (24/11), kerumunan besar pengunjuk rasa berkumpul di kota pelabuhan Karachi untuk menentang serangan pesawat tak berawak, yang mereka anggap sebagai tanda penindasan dan tirani AS terhadap bangsa mereka.
Demonstrasi
hari Minggu diselenggarakan oleh partai politik terbesar dinegara itu Jamaat-e-Islami (JI), kata seorang koresponden PTV.
” Bangsa Pakistan bersatu melawan serangan pesawat tak berawak di Pakistan,” kata pemimpin partai, Meraj ul Huda Siddiqui.
Pada hari Sabtu (23/11), ribuan orang di kota barat laut Peshawar, Pakistan juga memprotes serangan pesawat tak berawak AS di negara itu. Mereka mengancam akan memblokir rute pasokan NATO jika serangan terus berlanjut.
Protes yang dipimpin oleh politisi Pakistan dan bintang kriket, Imran Khan mengancam akan memblokir rute pasokan permanen yang membawa bahan bakar dan makanan untuk pasukan asing di Afghanistan. Kecuali AS menghentikan serangan pesawat tak berawak yang mematikan di daerah kesukuan.
Pada hari Kamis, enam orang tewas dalam serangan pesawat tak berawak yang menargetkan sebuah madrasah agama di distrik Hangu, provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Pada tanggal 1 November , serangan pesawat tak berawak AS menewaskan pemimpin Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP) Hakimullah Mehsud, satu jam sebelum delegasi Pakistan dijadwalkan bertemu Mehsud untuk memulai pembicaraan damai.
Pada tanggal 2 November, Menteri Dalam Negeri Pakistan, Chaudhry Nisar Ali Khan mengatakan serangan pesawat tak berawak AS yang menewaskan Mehsud adalah konspirasi untuk menyabotase pembicaraan damai antara TTP dengan Islamabad, Pakistan akan meninjau hubungan dengan Washington .
Amerika Serikat mengklaim serangan pesawat tak berawak yang dikelola CIA hanya menargetkan pejuang Taliban yang mengancam pasukan internasional pimpinan Amerika di negara tetangga Afghanistan. Meskipun, jumlah korban menunjukkan bahwa warga sipil Pakistan sering menjadi korban dari serangan yang tidak dikenai sanksi PBB itu.
Pembantaian warga sipil Pakistan, termasuk perempuan dan anak-anak  dalam serangan pesawat tak berawak AS telah menciptakan ketegangan antara Islamabad dan Washington. Selain itu, pejabat Pakistan telah mengeluh kepada pemerintah AS pada berbagai kesempatan.
Pada bulan September 2012, sebuah laporan oleh Stanford Law School dan New York University School of Law memberikan data mengkhawatirkan terkait efek  serangan pesawat tak berawak terhadap orang-orang biasa di daerah kesukuan Pakistan.
“Jumlah target ‘High Level’ yang dibunuh persentasenya sangat rendah dari total korban, diperkirakan hanya 2 persen,” kata laporan itu. 

Related

Pakistan 2240849579902934584

Posting Komentar

emo-but-icon

Archive

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item