Dibalik Kesepakatan Nuklir Iran & Barat : Menjaga Tahta Rezim Bashar Assad

Jabat tangan mesra Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif dengan Sekretaris Negara AS, John Kerry dalam perundingan Nuklir Iran di Jenewa
Jabat tangan mesra
Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif dengan Sekretaris Negara AS,
John Kerry dalam perundingan Nuklir Iran di Jenewa
Iran bersama enam negara kelompok P5+1 yang terdiri atas Amerika Serikat, Prancis, Inggris, China, Rusia dan Jerman pada Minggu pagi (24/11/2013) mencapai kesepakatan tentang pembatasan program nuklir Teheran dengan pelepasan sanksi dunia Internasional terhadap Iran sebagai imbalannya. Perundingan
tersebut  telah berjalan selama lebih dari empat hari di Jenewa, Swiss.
Dengan menandatangani perjanjian tersebut, Iran akan mendapatkan bantuan uang sebesar 7 milyar dollar AS, atau setara Rp81,8 triliun. Iran tidak akan menghadapi sanksi lebih lanjut dalam enam bulan apabila mematuhi kesepakatan tersebut, yaitu tidak membuat senjata nuklir.
Bantuan uang tersebut akan disalurkan dalam bentuk minyak, emas, ekspor mobil dan cadangan kas pendidikan, seperti yang termaktub dalam lembaran surat yang dikeluarkan oleh Gedung Putih pada Sabtu (23/11/2013), lansir USA Today.
Disebutkan juga, Iran akan bisa mengakses devisa sampai 4,2 milyar dollar AS sebagai bagian dari kesepakatan itu, kata seorang diplomat Barat kepada kantor berita Reuters.
Apa dampaknya bagi Rezim Suriah? Bantuan keuangan dan material dalam bentuk senjata atau logistik lainnya dari Iran akan mengalir semakin deras ke tangan Bashar Assad. Dan itu membantu mereka memperkuat diri untuk menghadapi Mujahidin Suriah.
Pemerintah Damaskus melalui kantor berita negara juga sudah mengirimkan pernyataan sikap atas kesepakatan nuklir antara Barat dengan Iran. Rezim Bashar Assad menyatakan apresiasi dan applause kegembiraan, menyebutnya sebagai momen bersejarah.
Tak hanya menguntungkan rezim Assad, situs Aljazeera mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut akan meningkatkan kekuatan Milisi Syiah Hezbullah, rezim pemerintah Syiah Iraq Nuri al Maliki, dan kelompok-kelompok Syiah lainnya.
Persekongkolan hebat antara 3 kekuatan kekafiran, Salibis Barat, Komunis China, Dan Syiah Iran untuk menghantam Islam dan Ahlus Sunnah.
“Apakah kesamaan kelompok P5+1? Mereka semua adalah sekutu setan untuk memerangi Ahlus Sunnah!” kata Nasser Balochi, salah seorang pimpinan Mujahidin Ahlus Sunnah, Harakah Ansar Iran via Twitter.

Related

Syi'ah Bukan Islam 747787276735419583

Posting Komentar

emo-but-icon

Archive

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item