New York Times: Hamas Tak Mungkin Dijatuhkan
https://ligoislam.blogspot.com/2013/12/new-york-times-hamas-tak-mungkin.html
Batalyon Al-Qassam |
NYT menyebutkan sejumlah faktor sulitnya menjatuhkan Hamas. Selain karena memiliki popularitas yang begitu luas di mata rakyat Palestina di Jalur Gaza, Hamas juga menguasai pasukan keamanan dan aparat keamanan
disana mereka.
Faktor lain sejumlah lembaga-lembaga layanan sosial dikuasai oleh Hamas sehingga membantu eksistensinya yang mengakar kuat di dalam kehidupan sosial di Gaza. NYT menegaskan, Hamas memang terpengaruh dengan situasi regional yang berada di Timur Tengah berupa chaos dan konflik yang berlangsung di Suriah. Sehingga Hamas kehilangan dukungan dari Suriah dan Iran yang selama ini ‘mendukungnya.’ Akan tetapi hal itu bisa dilalui oleh Hamas setelah mereka terlibat dalam perang dengan Israel pada November 2012 lalu.
Terkait situasi di Mesir yang memberikan dampak negatif, Hamas kehilangan dukungan ekonomi dan politik akibat usaha kudeta di Mesir. Kader IM yang berada di pemerintahan saat ini dikejar dan ditangkapi serta dijebloskan dalam penjara.
NYT menegaskan pemerintah Palestina di Gaza telah membentuk tim kabinet untuk mengatasi krisis ekonomi yang menjerat mereka. Belakangan akibat pengaruh yang ditimbulkan kudeta militer di Mesir dan penutupan ratusan terowongan yang selama ini diandalkan secara kuat oleh pemerintah di sana akibat blokade sejak tahun 2007.
NYT menegaskan, penyebab dan faktor yang menjadikan Jalur Gaza semakin rumit adalah karena terhentinya lalu lintas barang melalui terowongan bawah yang selama ini menutupi 90 persen kebutuhannya. Akibatnya mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan bahan bangunan dan bahan bakar dari Mesir mereka. Terpaksa mengimpor bahan bangunan dari Israel yang lebih mahal dibanding dari barang barang dari Mesir.
Selain itu penutupan perlintasan Rafah merupakan satu satunya lalu lintas musafir Palestina telah putus baik bagi pelajar, bisnisman dan pasien. Hal itu menjadi tekanan besar bagi Hamas sejak beberapa tahun belakangan.
Akan tetapi harian ini mengisyaratkan Hamas telah mampu selama beberapa tahun terakhir melampaui berbagai tekanan yang mereka alami. Bahkan sebelumnya lebih sulit dan lebih komplet.
Otoritas Palestina yang dipimpin oleh gerakan Fatah berusaha memanfaatkan tekanan internasional terhadap Hamas tersebut dengan melakukan rencana menyebut Gaza sebagai “entitas pembelot” mereka yang mengurangi pendanaan otoritas Palestina.