Lebanon Berlakukan Zona Militer Selama 6 Bulan di Tripoli

Lebanon Berlakukan Zona Militer Selama 6 Bulan di TripoliTripoli – Pemerintah Lebanon, Senin (2/12), secara resmi memberlakukan zona militer selama enam bulan di kota Tripoli . Keputusan itu dikeluarkan setelah bentrokan bersenjata selama beberapa hari antara warga Sunni dan Syiah Alawi pendukung Bashar Al Asad yang telah menewaskan puluhan orang di kota tersebut.

“Militer Lebanon diperkenankan mengambil
tindakan yang diperlukan untuk menjaga keamanan di Tripoli selama enam bulan ke depan. Pasukan militer dan pasukan mobil akan dikerahkan ke kota tersebut” kata pemerintah Lebanon dalam pernyataannya yang dikeluarkan kantor media kepresidenan, sebagaimana dilansir almoslim.net, Senin, 2/12/2013.

Pernyataan itu dikeluarkan pemerintah setelah tiga pemimpin negera itu, yaitu Najib Mikati (Perdana Menteri), Misel Suliman (Presiden Republik) dan Amad Jan Kuhuji (Komandan Militer), menggelar pertemuan mendadak.

Di waktu yang sama, komando militer Lebanon mengumumkan memperkuat tambahan pasukannya di kota Tripoli. Militer menjelaskan, pasukan-pasukan akan membantu menjaga keamanan di Tripoli di antaranya dengan melakukan patroli, mendirikan pos pemeriksaan, membalas sumber tembakan dan membongkar bungker-bungker militer yang didirikan gerilyawan.

Ketegangan antara warga Sunni, yang mendukung penuh revolusi rakyat Suriah, dan Syiah Alawi, yang merupakan pendukung Bashar Al Asad, semakin meningkat seiring pertempuran yang tak kunjung selesai antara pejuang dan rezim Bashar Al Asad di Suriah. Serangkaian kekerasan bersenjata kerap terjadi di kota yang jumlah antara pengikut Sunni dan Syiah berimbang tersebut.

Related

Syi'ah Bukan Islam 2987302642278721549

Posting Komentar

emo-but-icon

Archive

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item